Jumat, 12 Agustus 2011

MENDESAIN KAMAR BAYI

MENDESAIN KAMAR BAYI

Dear Mbak Deeyan,
Saya seorang calon ibu yang sebentar lagi akan melahirkan anak pertama. Kebetulan di rumah mungil kami ada satu
kamar (3m x 3m) yang belum terpakai dan kami rencanakan sebagai kamar bayi kami nanti. Untuk menghemat
pengeluaran, inginnya saya dan suami akan mendesainnya sendiri sesuai selera kami yang cenderung modern
dan sesuai bujet. Mohon tips dan saran sebagai acuan ya Mbak. Trims. Rosa, Sidoarjo
Dear Ibu Rosa,
Kebutuhan dan perlengkapan untuk bayi memang bisa dibilang perlu pengeluaran yang tidak sedikit, dikarenakan factor
keamanan, kesehatan dan kenyamanan sangat diutamakan. Berikut tips-tips yang semoga dapat Anda aplikasikan.
  • Utamakan kesederhanaan. Garis yang ‘clean’ dan bentuk-dasar geometris atau organic yang mengikutifungsi
adalah keunggulan dari desain modern yang sangat cocok untuk kamar bayi. Garis dan bentuk seperti itu akan
membentuk karakter ruangan yang simpel mengingat mainan dan elemenelemen dekoratif anak akan selalu berubah.
Gunakan warna kalem dan menenangkan untuk dinding, lantai dan furnitur utama. Minimalkan penggunaan hiasan yang
terlalu ramai, seperti rumbai atau mebel berukir.
  • Berikan sentuhan warna cerah. Jika Anda suka, berikan aksen warna yang sedikit berani namun bernuansa netral
pada latar belakang di tempat tidur, upholstery, dinding, karpet, gorden, dan aksesoris. Oranye, merah cerah, kuning
citrus dan hijau lemon adalah contoh warna-warna cerah yang menyenangkan, tanpa terkesan terlalu kekanak-kanakan.
  • Aplikasikan warna yang sifatnya netral. Warna stereotip yang mengacu pada gender seperti pink untuk perempuan
dan biru untuk lakilaki sebaiknya tak Anda terapkan. Semakin netral warna yang Anda pakai, semakin besar
kemungkinan akan dapat dimanfaatkan untuk adiknya kelak, yang tentu saja belum Anda ketahui jenis kelaminnya. Jadi
akan menghemat pengeluaran Anda kedepannya.
  • Investasi Jangka Panjang. Dalam hal merawat anak, “Modern” sering berarti multi-fungsi dan multitahapan.
Jadi carilah hal-hal yang dapat mengakomodasi beberapa kegunaan sekaligus pada saat ini namun juga dapat
digunakan dalam ruangan lain di kemudian hari dengan kata lain menjadi investasi jangka panjang. Misalnya, keranjang
rotan yang difungsikan sebagai keranjang mainan, sebuah boks yang berubah menjadi kotak pakaian bayi, atau kursi
goyang untuk membuai bayi yang dapat Anda pindahkan ke ruang duduk jika kelak bayi Anda sudah tak butuh dibuai
lagi . Dengan kata lain, carilah
  • Manfaatkan keterbatasan ruang seefisien mungkin. Jika kamar bayi Anda tidak terlalu luas sedangkan kebutuhan
perabot dan peralatan yang dibutuhkan bermacam-macam, maka Anda harus pandaipandai menyiasati agar semua
kebutuhan dapat terpenuhi dengan furniture yang terbatas. Sebagai contoh, manfaatkan bagian bawah meja tempat
mengganti popok sekaligus sebagai tempat menyimpan pakaian & perlengkapan bayi. Bisa dengan menambahkan lacilaci
atau pintu semacam cabinet.
  • Bisa dipindah-pindah. Pada penataan perabot gaya lama atau tradisional, penataannya serba statis alias tak mudah
dipindahpindah. Namun tidak begitu dalam desain modern, di mana mobilitas begitu penting. Bila mungkin, pilihlah
furniture yang mudah ditata ulang, sesuai kebutuhan anak Anda yang mudah berubah. Misalnya box bayi dengan roda
sehingga mudah dipindah, atau rak yang mudah dibongkar pasang.
  • Pusatkan pada anak. Desain modern untuk ruang anak memang lebih ditekankan pada kemudahan penggunaan bagi
anak. Berarti dekorasinya harus yang mendorong eksplorasi dan kemandirian anak. Misalnya yang mudah disentuh,
dibuka-tutup, atau dipindah. Sebagai tempat penyimpanan, utamakan yang berengsel dibanding laci-laci yang berat agar
tidak mudah jatuh menimpa anak. Selain itu, sebagian besar furnitur di kamar bayi harus dikecilkan dimensinya agar ia
masih bisa memakainya kelak. Gantungkan foto atau dekorasi yang ketinggiannya diatur sesuai level anak-anak.
  • Hindari tema. Saking senangnya menyambut kehadiran sang buah hati, biasanya orang tua juga jadi amat
bersemangat mendandani kamar calon bayinya. Diantaranya dengan menata kamar berdasarkan tema karakter tokoh
anak-anak, misalnya. Secara psikologis, ide tersebut ternyata tidak begitu disarankan. Karena jika anak mulai besar dan
mengerti, dia akan seolah-olah dipaksa untuk menyukai tema karakter tersebut. Jadi sebaiknya tunggu keinginan anak
sendiri dalam menentukan karakter pilihannya. Apakah nantinya dia memilih Winnie The Pooh atau Elmo, biarkan dia
yang memutuskan.
  • Menyediakan ruang untuk imajinasi. Jadikan kamar bayi Anda sekaligus ruang untuknya berimajinasi. Pada tahapan
tertentu usia anak, ia akan bisa mengamati dan mengeksplorasi hal-hal di sekelilingnya. Jadi tak ada salahnya Anda
membuat lukisan mural di salah satu sisi dinding kamarnya untuk merangsang imajinasinya nanti.
  • Jangan korbankan anggaran. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, karena bayi dan anak-anak akan tumbuh
dan berkembang begitu juga dengan kebutuhannya- maka sebaiknya jangan habiskan tabungan dalam sekejap hanya
untuk mendekorasi kamar bayi Anda. Sebaliknya, belilah barang-barang yang bisa dipakai hingga beberapa tahun ke
depan.
  • Ciptakan kamar yang menyenangkan Apakah suatu disain kamar itu modern, eklektik atau tradisional - pada
akhirnya yang terpenting dari proses pengasuhan adalah yang dapat menyenangkan bagi si bayi dan Anda. Beli apa
yang disukai dan membuat Anda berdua nyaman. Isi kamar bayi Anda harus mencerminkan gaya hidup dan rumah
Anda, sehingga menimbulkan kesenangan dan sesuai dengan kepribadian. http://www.tabloidhunianku.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar